Ini 8 Gangguan Mental yang Muncul di Masa Remaja

dr. Rizal Fadli | 1 Agustus 2023 | Ditinjau oleh Tim Medis Halodoc
"Gangguan mental sering kali dirasakan remaja selama masa pertumbuhannya. Gangguan kecemasan, emosi, dan masalah perilaku, merupakan jenis gangguan mental yang umumnya sering terjadi."
Remaja adalah kelompok individu yang paling rentan mengalami gangguan mental. Sebab, banyak faktor risiko pada remaja yang berpotensi memengaruhi kesehatan mental mereka.
Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stres selama masa remaja antara lain keinginan besar untuk lebih mandiri, tekanan saat menyesuaikan diri dengan teman sebaya, serta peningkatan akses dan penggunaan teknologi.
Faktor penentu lainnya termasuk kondisi rumah tangga dan kekerasan seksual yang rentan menimpa para remaja. Lantas, jenis-jenis gangguan mental seperti apa yang rentan dialami para remaja? Ini contohnya.
Jenis Gangguan Mental yang Rentan Dialami Remaja
Remaja menjadi kelompok yang rentan mengalami gangguan mental. Berikut beberapa gangguan mental yang umumnya terjadi pada remaja:
1. Gangguan Kecemasan
- Gangguan kecemasan adalah masalah kesehatan mental pada remaja. Kecemasan bisa muncul akibat masalah di rumah atau sekolah, bahkan bisa berkembang menjadi gangguan kecemasan yang parah jika tidak ditangani dengan baik. Gangguan kecemasan pada remaja bisa beragam, mulai dari kecemasan berlebihan, stres yang berhubungan dengan ujian, hingga gangguan panik.
2. Gangguan Emosi
- Gangguan emosi umumnya muncul pada masa remaja. Selain perubahan hormon yang sangat cepat, gangguan emosi pada remaja juga dapat dipicu oleh konflik keluarga, tekanan sosial, dan rasa rendah diri. Remaja sering kali mengalami perasaan cemas, marah, dan stres.
3. Masalah Perilaku
- Masalah perilaku pada masa kanak-kanak merupakan penyebab utama kedua gangguan mental pada remaja.
- Gangguan perilaku pada masa kanak-kanak, contohnya ADHD yang memiliki gejala, seperti kesulitan fokus, dan gangguan perilaku yang ditandai dengan perilaku merusak atau menantang.
- Masalah perilaku ini juga memengaruhi kinerja sekolah dan berisiko menimbulkan perilaku kriminal pada remaja.
4. Gangguan Makan
- Gangguan makan biasanya muncul pada masa remaja dan dewasa muda, serta lebih sering menyerang wanita daripada pria. Contoh gangguan makan pada remaja adalah anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan akibat kalori atau makanan berlebih.
- Gangguan makan berkisar melebihi rasa khawatir atau kekhawatiran yang berlarut-larut mengenai berat badan, dan dapat berkembang menjadi depresi, kecemasan atau penyalahgunaan zat.
5. Psikosis
- Gejala psikosis sering muncul pada akhir masa remaja atau awal dewasa muda. Gejala ini mencakup gangguan pemikiran, halusinasi, dan perubahan perilaku. Psikosis juga dapat berhubungan dengan gangguan mental serius seperti gangguan skizofrenia atau gangguan bipolar.
6. Gangguan Kepribadian Ambang
- Gangguan mental ini mempengaruhi 1–3 persen remaja dan orang dewasa di dunia, tetapi lebih sering dialami usia remaja.
- Gangguan ini sering ditandai dengan perubahan suasana hati, termasuk impulsif, marah, cemas, merasa kosong, dan melakukan kesalahan berulang.
7. Menyakiti Diri Sendiri Hingga Bunuh Diri
- Ada sejumlah faktor risiko yang memicu perilaku bunuh diri pada remaja. Misalnya, penggunaan alkohol yang berbahaya, pelecehan di masa kanak-kanak dan hambatan dalam mengakses perawatan mental.
- Selain itu, media sosial juga kini menjadi penyebab bunuh diri terbesar pada remaja. Pasalnya, remaja yang merasa disingkirkan bisa bunuh diri karena merasa tidak mampu beradaptasi.
8. Perilaku Pengambilan Risiko
- Para remaja juga rentan melakukan perilaku yang berisiko. Misalnya seperti melakukan hubungan seksual dini, merokok, minum alkohol, hingga penyalahgunaan narkoba.
- Semua itu hanya sebagai pengalihan untuk melupakan masalah. Apabila tidak segera mendapatkan perhatian, perilaku ini dapat mengarah pada kecanduan, keterlibatan dalam kejahatan, hingga kematian.